Siang itu Rendi membawa Mbah Dulmadi, paranormal berusia 60 tahun, untuk membersihkan rumahnya dari kemungkinan gangguan pesaing usahanya.
Sudah tiga tahun ini ritual bersih rumah dilakukan Mbah Dulmadi tiap enam bulan sekali di rumah Rendi. Prosesinya antara lain memercik air bunga ke tiap sudut ruangan di dalam rumah Rendi. Biasanya dilakukan sejak siang hari hingga menjelang malam.
“Maaf Mbah mungkin kali ini saya tidak bisa mengikuti ritual ini sampai selesai, karena saya harus keluar kota untuk kepentingan perusahaan. Tapi istri saya akan tetap di sini membantu Mbah sampai ritual selesai,” kata Rendi di tengah jalannya prosesi ritual.
BACA JUGA :SOLUSI MENGUNTUNGKAN
BACA JUGA :SOLUSI MENGUNTUNGKAN
“Oh begitu. Ya ndak apa pak Jaya, ditinggal saja biar saya selesaikan tugas saya. Lagi pula pembersihan di ruang tamu dan kamar kerja pak Jaya sudah selesai, nanti biar di ruangan lainnya saya teruskan sendiri. Ndak usah suruh nyonya membantu, biar saya kerjakan sendiri,” kata Mbah Dulmadi.
“Eh.. jangan Mbah, biar istri saya membantu ya,” kata Rendi lagi. Ia kemudian memanggil Linda, istrinya di ruang keluarga.
Linda berusia 30 tahun, berwajah ayu, kulit putih, dan tubuhnya sintal. Selama melakukan ritual di rumah Rendi, Mbah Dulmadi memang belum perah melihat Linda dan dua anak Rendi. Setiap ritual dilakukan rumah memang harus dalam keadaan kosong penghuni, kecuali satu orang anggota keluarga yang mendampingi Mbah Dulmadi. Biasanya Rendi menitipkan istri dan anaknya ke rumah mertuanya.
“Ini kenalkan Mbah.. ini Linda istri saya. Mama, kenalkan ini Mbah Dulmadi yang pernah papa ceritakan,” kata Rendi begitu Linda tiba di ruang tamu. Keduanya langsung berjabatan tangan dan berkenalan.

“Iya Mbah.. suami saya harus ke lar kota sekarang, jadi biar ritual pembesihan rumahnya saya yang gantikan untuk membantu Mbah. Si mbok dan anak-anak sudah saya bawa ke rumah opa-omanya,” kata Linda.
“Waduh.. sebenarnya bu Linda ndak usah repot ndak apa.. saya bisa selesaikan sendiri. Tapi lebih baguslah kalau bu Linda mau membantu,” kata Mbah Dulmadi.
Mbah Dulmadi lalu menjelaskan apa saja yang harus dilakukan Linda, antara lain memegang baskom berisi air bunga tujuh rupa dan selalu berada di samping Mbah Dulmadi saat ritual dilakukan di tiap ruangan, untuk memudahkan Mbah Dulmadi memercikan air ke ruangan karena baskom tidak boleh diletakkan di lantai atau media apapun.
“Maaf Mbah, saya potong.. saya harus berangkat sekarang. Mama, papa jalan ya,” kata Rendi lalu pergi meninggalkan Mbah Dulmadi dan Linda di rumah.
Linda manggut-manggut mendengarkan penjelasan Mbah Dulmadi. Meski pekerjaan itu mudah dan bisa dilakukan pembantu , tetapi karena harus anggota keluarga Linda bersedia melakukannya demi kesuksesan suaminya.
“Ruangan tamu ini sudah saya bersihkan, sekarang kita ke ruang keluarga bu Linda,” Mbah Dulmadi berjalan menuju ruang keluarga, Linda membawa baskom air bunga membuntutinya.
Mbah Dulmadi meminta Linda duduk di sofa keluarga pada posisi duduk seperti biasanya saat menonton televisi bersama keluarga. Linda mengikuti lalu duduk di pojok kanan dengan kedua tangan tetap memegangi baskom.
Mulut Mbah Dulmadi komat-kamit membaca mantra dengan mata terpejam, lalu kedua tangannya dimasukkan dalam baskom yang dibawa Linda, dan mulai memercikkan air ke ruang itu berkeliling dari sudut ke sudut.
Setelah selesai, ritual kemudian pindah ke kamar tidur utama, kamar tidur Rendi dan Linda di lantai dua. Mbah Dulmadi kembali meminta Linda tidur di ranjang pada posisi seperti biasanya, dan Linda menuruti, berbaring dengan tetap memegang baskom air bunga di atas perutnya.
“Oh.. maaf bu Linda.. saya lupa memberi tahu. Kalau bisa busananya juga harus diganti dengan baju tidur yag biasa dipakai sehari-hari di kamar tidur ini,” kata Mbah Dulmadi.
Linda sedikit terkejut mendengarnya sebab Rendi tidak pernah bercerita tentang itu. Tapi akhirnya ia menurut juga. Mbah Dulmadi keluar ruangan membiarkan Linda bersalin pakaian.
“Sudah Mbah.. silahkan diteruskan,” Linda mengenakan daster tipis merah muda yang biasa dipakai saat tidur. Ia merasa agak risih juga ketika Mbah Dulmadi masuk ke kamar, karena kebiasaan setiap tidur Linda tak pernah menggunakan pakaian dalam, CD dan Bra.
Belum ada tanggapan untuk "Aksi Dukun Cabul Menghajar Ibu Muda"
Post a Comment