ANALISA DAN PERAMALAN BIAYA PRODUKSI

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
ANALISA DAN PERAMALAN BIAYA PRODUKSI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
1.                                                                                                                                                                              Wulan Suryani  213-13-114
2.    Herlina Dwi C                                                                  213-13-118
3.                                                                                                                                                                              Dewi Novitasari           213-13-123
4.    Kalivatunisa                                                                      213-13-124
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan hikmatnya tanpa henti kepada kita semua sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini ditujukan untuk pemenuhan tugas matakuliah Ekonomi Manajerial, penulis membawakan isi makalah dengan judul ANALISIS DAN PERAMALAN BIAYA.
Penulis juga berharap jika makalah ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya baik sebagai bahan referensi dalam mengetahui bagaimana cara menaksirkan dan meramalkan biaya dengan baik menurut metode pilihan para penulis.
Jikalau ada kesalahan dalam penyajian isi dari makalah kami, kami menerima segala bentuk kritik dan saran agar juga membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya.


BAB I
PENDAHULUAN
     A.   LATAR BELAKANG MASALAH
     B.   RUMUSAN MASALAH
     C.   TUJUAN PENULISAN

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Biaya
Tujuan dari suatu perusahaan secara umum adalah memaksimalkan laba dari suatu proses produksi. Laba perusahaan dapat diketahui dengan cara menghitung selisih positif antara penerimaan total dengan biaya total.
Biaya memberikan peranan penting dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Dengan demikian biaya dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi suatu barang atau jasa.
B.     Konsep Biaya
a.      Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung
     Biaya langsung adalah biaya yang dapat dihitung untuk setiap unit output yangdihasilkan. Yang termasuk biaya langsung adalah biaya untuk membeli bahan baku dan biaya tenaga kerja yang langsung menangani produksi.
     Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak dapat dihitung untuk setiap unit produk yang dihasilkan karena adanya unsur-unsur biaya penggunaan fasilitas bersama. Biaya tidaklangsung ini disebut pula overhead cost.
b.      Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit
Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan perusahaan, misalnya pengeluaran untuk membeli bahan baku untuk produksi, untuk membayar tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan produksi dan sebagainya.
Biaya implisit adalah mulai dari input yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam produksi, tetapi tidak sebagai pengeluaran nyata yang dikeluarkan perusahaan.
c.       Biaya Kesempatan dan Biaya Historis
     Biaya kesempata (opportunity cost) adalah nilai dari sumber-sumber ekonomi dalam penggunaan alternative yang paling baik. Sumber-sumber ekonomi yang termasuk faktor produksi, misalnya bahan baku kayu dan tenaga kerja, dapat digunakan secara alternative. Nilai kesempatan yang hilang merupakan biaya kesempatan. Biaya kesempatan tercermin dari harga faktor produksi tersebut di pasar.
     Biaya historis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada waktu membeli faktor produksi (input). Jika inputitu disimpan dan baru digunakan kemudian hari dalam proses produksi, maka biaya historis adalah sama denga waktu faktor produksi tersebut dibeli.
           Hal itu berbeda dengan biaya kesempatan, di mana biaya kesempatan diperhitungkan pada waktu input digunakan dalam proses produksi. Sebagai contoh, pada saat membeli satu kantong semen seharga Rp.25.000. Semen tersebut digunakan satu bulan kemudian, di mana pada waktu itu harganya Rp.30.000. Menurut konsep biaya historis, biaya diperhitungkan pada saat semen dibeli yaitu Rp.25.000. Namun menurut konsep biaya kesempatan. Biaya diperhitungkan pada saat semen digunakan yaitu Rp.30.000.
d.      Biaya Incremental
Biaya incremental adalah biaya yang timbul sebagai akibat adanya keputusan yang telah dibuat. Biaya incremental diukur dengan melihat adanya perubahan biaya total. Dengan demikian biaya incremental bisa berupa biaya tetap atau biaya variabel, atau keduanya.
e.       Biaya Relevan
     Biaya relevan adalah biaya yang akan dibebankan biala suatu keputusan telah dilakukan. Dengan demikian biaya relevan adalah incremental cost.
f.       Biaya Variabel dan Biaya Tetap
Biaya variabel adalah biay yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan baku, semakin banya produk yang dihasilkan maka semakin banyak pula bahan baku yang digunakan sehingga biaya yang dikeluarkan juga semakin besar.
Biaya tetap adalah biay yang tidak tergantung banyak sedikitnya produk yang dihasilkan. Misalnya biaya penyusutan mesin. Biaya penyusutan ini tidak tergantung apakah mesin digunakan pada kapasitas penuh, setengah kapasitas, atau bahkan tidak digunakan, biaya tetap harus dikeluarkan sebesar penyusutan yang ditetapkan per tahunnya.
C.    Analisis Biaya
a.    Analisis Jangka Pendek
     Analisis jangka pendek adalah analisis biaya dengan membedakan biaya tetap (FC = Fixed Cost) dan biaya variabel (VC = Variabel Cost). Dalam analisis jangka panjang, perbedaan tersebut tidak ada. Semua biaya merupakan biaya variabel. Baik gedung maupun mesin dapatberubah jumlahnya sehingga biaya yang ditimbulkan merupakan biaya variabel.
     Dalam analisis jangka pendek, konsep-konsep biaya yang dihunakan adalah :
1.      Biaya tetap (fixed cost), biaya yang tidak tergantung banayk sedikitnya produk yang dihasilkan.
2.      Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang tergantung banyak sedikitnya produk yang dihasilkan.
3.      Biaya total adalah biaya tetap ditambah biaya variabel (TC = FC+VC).
4.      Biaya rata-rata (AC) adalah biaya total dibagi produk yang dihasilkan AC= TC/Q
5.      Biaya marginal adalah tambahan terhadap biaya total sebagai akibat ditambahnya satu unit produk yang dihasilkan.

Table 1.1 Biaya jangka pendek dan biaya rata-rata per unit
Q
(1)
FC
(2)
VC
(3)
TC
(4)
AFC
(5)
AVC
(6)
AC
(7)
MC
(8)
0
1
2
3
4
5
60
60
60
60
60
60
0
20
30
45
80
135
60
80
90
105
140
195
-
60
30
20
15
12
-
20
15
15
20
27
-
80
45
35
35
39
-
20
10
15
35
55
 Keterangan Tabel 1.1 :
1)        Kolom (1) menunjukkan output (produksi) yang dihasilkan (Q).
2)        Kolom (2) menunjukkan biaya tetap (fixed cost). Dalam analisis jangka pendek tidak berubah. Berapapun yang dihasilkan FC = 60.
3)        Kolom (3) menunjukkan biaya variabel (variable cost). Besarnya VC tergantung output. Semakin tinggi output, maka semakin tinggi pula VC.
4)        Kolom (4) menunjukkan biaya total (total cost) yang merupakan hasil penjumlahan FC dan VC. TC = FC+VC.
5)        Kolom (5) menunjukkan biaya tetap rata-rata (average fixed cost). Semakinbesar output maka AFC semakin menurun. AFC = FC/Q.
6)        Kolom (6) menunjukkan biaya variabel rata-rata (average variable cost). AVC = VC/Q.
7)        Kolom (7) menunjukkan biaya rata-rata (average cost). AC = TC/Q.
8)    Kolom (8) menunjukkan biaya marginal (marginal cost). Tambahan TC sebagai akibat ditambahnya Q sebesar satu unit. MC =  . Kalau  = 1 unit, MC =  atau MC = d(TC)/dQ.
Gambar 1.1 Kurva biaya TC, FC, VC dan Kurva biaya rata-rata (AC), biaya marginal (MC) 
Keterangan Gambar 1.1 :
1.        Biaya tetap (FC), biaya yang tidak dipengaruhi output yang dihasilkan.
2.        Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh output yang dihasilkan.
3.        Hubungan antara biaya marginal (MC) dengn biaya rata-rata (AC).
·      Biaya total (TC) adalah biaya tetap ditambah biaya variabel. TC = FC+VC.
·      Biaya rata-rata (AC) adalah biaya total dibagi produk yang dihasilkan AC = TC/Q.
·      Biaya marginal adalah tambahan terhadap biaya total sebagai akibat ditambahnya satu unit produk yang dihasilkan.
·      Q1 adalah output dimana MC paling rendah. Q1 pada titik A, yaitu waktu kemiringan kurva TC = 0 (garis singgung sejajar dengan sumbu datar).
·      Pada Q2, AC mencapai titik terendah. Untuk menentukan Q2 dibuat garis singgung yang menyinggung TC dan melalui titik 0.
·      MC berpotongan dengan AC di titik D, di mana pada titik D itu AC terendah.
Terdapat tiga metode penaksiran fungsi biaya jangka pendek, antara lain:
Ø Metode ektrapolasi sederhana
Ektrapolasi berarti menghubungkan nilai-nilai denngan titik-titik diluar kisaran yang ditunjukkan oleh data dasar yang kita miliki, dengan cara memproyeksikannya berdasarkan pola hubungan yang tampak dalam data dasar tersebut.
Metoda penaksiran biaya yang paling sederhana adalah dengan cara mengekstrapolasikan tingkat biaya marginal atau biaya variabel rata-rata saat ini (kebelakang atau kedepan) pada tingkat-tingkat output lainnya. Perusahaan sering menganggap bahwa biaya marginal atau biaya variabel rata-rata mereka adalah konstan, oleh karena itu, tidak ada keadaan increasing returns atau diminishing returns dalam proses produksi jangka pendek. Jika keadaan efisiensi yang konstan ini benar-benar terjadi di dalam proses produksi, maka metode ekstrapolasi sederhana ini merupakan metode yang cukup tepat untuk menaksir biaya. Tetapi jika biaya marginal kenyataannya meningkat dengan adanya tambahan unit output, maka metoda tersebut akan menghasilkan keputusan yang keliru (salah).
Ekstrapolasi sederhana merupakan metode untuk menentukan fungsi biaya dengan  cara  mengekstrapolasi tingkat  biaya  marginal atau  biaya  variabel rata-rata  saat  ini  (ke  belakang  atau  ke  depan)  pada  tingkat-tingkat  output  lainnya (Arsyad,   2011).   
Ø Analisis Gradien
Gradien kurva TC diartikan sebagai tingkat perubahan TC pada interval output tertentu. Gradien berarti slope dan gradient dari TC ini dapat dihitung dengan cara membagi perubahan TC dengan perubahan tingkat output, seperti tampak dalam persamaan berikut ini :
Gradien = TC
Q
Gradien TC atau TVC tidak sama persis dengan MC, karena MC menunjukkan perubahan TC yang hanya diakibatkan oleh perubahan satu unit output. Padahal dalam praktek, output cenderung berubah dengan loncatan yang tidak teratur sehingga kita harus menghitung gradient tersebut dengan interval – interval yang lebih besar dari satu unit. Gradien ini menghasilkan penaksir MC pada suatu kisaran tingkat output tertentu.
Contoh
Diketahui:
Minggu
Jumlah output
Biaya variabel total
Minggu 1
8.000
40.000.000
Minggu 2
10.000
60.000.000
Hitung: biaya marginal
Pembahasan Gradien=
Gradien = TC 
                 Q
= 60.000.000 – 40.000.000
10.000-8.000
= 10.000
Berdasarkan pada perhitungan di atas dapat diketahui pada interval ouput 8.000 unit sampai 10.000 unit, biaya marginalnya sebesar 10.000.
Ø Analisis regresi dengan data runtut-waktu (time-series)
Jika kita memiliki jumlah observasi data biaya – output yang lebih banyak, maka kita dapat menggunakan analisis regresi unutk menaksir hubungan antara biaya dengan suatu tingkat output tertentu. Jika kita ingin menaksir fungsi biaya dari suatu perusahaan tertentu, maka kita harus menggunakan data runtut waktu dari perusahaan yang bersangkutan.
Data biaya harus dideflasi dengan sebuah indeks yang tepat dan unsur waktu harus dimasukkan sebagai variable bebas dalam persamaan regresi yang kita estimasi. Dengan demikian setiap trend dari harga relatif atau produktivitas akan dapat dihitung berdasarkan koefisien regresi dari variable waktu tersebut.
Dengan menggambarkan data TVC dan output dalam sebuah grafik, kita akan tahu bahwa satu dari tiga bentuk fungsional diatas merupakan bentuk yang terbaik yang menunjukkan hubungan antara dua variable itu. Oleh karena itu, dengan yakin kita meneruskan analisis regresi dengan menggunakan bentuk fungsional yang kita pilih.
Jika secara visual tidak tampak adanya suatu bentuk fungsional yang terbaik yang menunjukkan hubungan tersebut secara jelas, maka kita perlu melakukan analisis regresi  dengan bentuk fungsi linier dan kemudian dengan satu atau beberapa bentuk fungsional lainnya untuk menemukan persamaan regresi yang paling cocok dengan data dasar kita.
Untuk memperjelas konsep   analisis   regresi  dengan data runtut-waktu, dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut:
Contoh
Diketahui:
Minggu
Jumlah output
(X)
Biaya variabel total
(Y)
Minggu 1
8.000
40.000
Minggu 2
10.000
50.000
Minggu 3
9.000
45.000
Minggu 4
7.700
30.000
Minggu 5
10.500
51.000
Minggu 6
9.800
49.000
Minggu 7
9.200
48.000
Minggu 8
8.400
45.000
Minggu 9
8.500
46.000
Minggu 10
9.400
49.000
Hitung: fungsi biaya produksi
Pembahasan:
Jumlah output (X)
Biaya variabel total
(Y)
XY
X2
Y2
8.000
40.000
320.000.000
64.000.000
1.600.000.000
10.000
50.000
500.000.000
100.000.000
2.500.000.000
9.000
45.000
405.000.000
81.000.000
2.025.000.000
7.700
30.000
231.000.000
59.290.000
900.000.000
10.500
51.000
535.500.000
110.250.000
2.601.000.000
9.800
49.000
480.200.000
96.040.000
2.401.000.000
9.200
48.000
441.600.000
84.640.000
2.304.000.000
8.400
45.000
378.000.000
70.560.000
2.025.000.000
8.500
46.000
391.000.000
72.250.000
2.116.000.000
9.400
49.000
460.600.000
88.360.000
2.401.000.000
∑X
∑Y
∑XY
∑X²
Y²
90.500
453.000
4.142.900.000
826.390.000
20.873.000.000
a = y-bx
n∑XY-∑X∑Y
n∑X² - (∑X)²
b =
Berdasarkan    pada    perhitungan    di    atas,    maka    dapat    diketahui    fungsi permintaannya adalah Y = -7.841,6 + 5,872 X atau Biaya = -7.841,6 + 5,872Q
a.         Analisa Jangka Panjang
Penaksiran  biaya  jangka  panjang  pada  dasarnya  sama  dengan  penaksiran biaya jangka pendek, tetapi yang membedakan adalah jumlah perusahaan. Untuk menganalisis  fungsi  produksi  pada  beberapa  perusahaan  yang  berbeda,  dapat digunakan  penaksiran  biaya  jangka  panjang.  Berdasarkan  pada  kondisi  tersebut, penaksiran   biaya   jangka panjang   menggunakan   data   seksi   silang.
Karena penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan ukuran pabrik yang berbeda-beda pada titik waktu tertentu (dengan asumsi teknologi dan harga faktor produksi tetap), oleh karena itu, kita perlu mengumpulkan pasangan-pasangan observasi data yang menghubungkan tingkat output dengan biaya total untuk mendapatkan tingkat output itu untuk setiap pabrik, pada satu periode waktu tertentu.  Berikut   ini merupakan contoh untuk memperjelas konsep penaksiran biaya jangka panjang.
Contoh
Diketahui:
Data Biaya Pada Perusahaan PT Koi
Minggu
Jumlah output
(X)
Biaya variabel total
(Y)
Minggu 1
8.000
40.000
Minggu 2
10.000
50.000
Minggu 3
9.000
45.000
Minggu 4
7.700
30.000
Minggu 5
10.500
51.000
Minggu 6
9.800
49.000
Minggu 7
9.200
48.000
Minggu 8
8.400
45.000
Minggu 9
8.500
46.000
Minggu 10
9.400
49.000
Data Biaya Pada Perusahaan PT Cupang
Minggu
Jumlah output
(X)
Biaya variabel total
(Y)
Minggu 1
8.200
41.000
Minggu 2
10.500
50.000
Minggu 3
9.400
42.000
Minggu 4
7.100
35.000
Minggu 5
10.000
50.000
Minggu 6
9.300
48.300
Minggu 7
9.300
47.900
Minggu 8
8.600
46.000
Minggu 9
8.900
46.400
Minggu 10
8.100
47.000
Minggu
(X)
(Y)
XY
X2
Y2
Minggu 1
8.000
40.000
20.000.000
64.000.000
.600.000.000
Minggu 2
10.000
50.000
500.000.000
100.000.000
2.500.000.000
Minggu 3
9.000
45.000
405.000.000
81.000.000
2.025.000.000
Minggu 4
7.700
30.000
231.000.000
59.290.000
900.000.000
Minggu 5
10.500
51.000
535.500.000
110.250.000
2.601.000.000
Minggu 6
9.800
49.000
480.200.000
96.040.000
2.401.000.000
Minggu 7
9.200
48.000
441.600.000
84.640.000
2.304.000.000
Minggu 8
8.400
45.000
378.000.000
70.560.000
2.025.000.000
Minggu 9
8.500
46.000
391.000.000
72.250.000
2.116.000.000
Minggu 10
9.400
49.000
460.600.000
88.360.000
2.401.000.000
Minggu 1
8.200
41.000
336.200.000
67.240.000
1.681.000.000
Minggu 2
10.500
50.000
525.000.000
110.250.000
2.500.000.000
Minggu 3
9.400
42.000
394.800.000
88.360.000
1.764.000.000
Minggu 4
7.100
35.000
248.500.000
50.410.000
1.225.000.000
Minggu 5
10.000
50.000
500.000.000
100.000.000
2.500.000.000
Minggu 6
9.300
48.300
449.190.000
86.490.000
2.332.890.000
Minggu 7
9.300
47.900
445.470.000
86.490.000
2.294.410.000
Minggu 8
8.600
46.000
395.600.000
73.960.000
2.116.000.000
Minggu 9
8.900
46.400
412.960.000
79.210.000
2.152.960.000
Minggu 10
8.100
47.000
380.700.000
65.610.000
2.209.000.000
X
Y
XY
X2
Y2
179.900
906.600
8.231.320.000
1.634.410.000
41.648.260.000
Hitung: fungsi produksi
Pembahasan:
Data seksi silang perusahaan PT Koi dan PT Cupang
a = y-bx
n∑XY-∑X∑Y
n∑X² - (∑X)²
b =
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui fungsi permintaannya adalah Y = 2.900,58 + 4,717 X atau P = 2.900,58 + 4,717 Q.
a.         Peramalan Biaya
Peramalan   biaya   diperlukan   apabila   keputusan-keputusan   yang   akan   kita ambil  mencakup  tingkat  biaya  untuk  periode-periode  yang  akan  datang,  sepertmisalnya   dalam   keputusan   mengikat   kontrak,   keputusan   untuk   membeli   atau membuat sendiri, atau keputusan-keputusan lain yang mempunyai implikasi biaybukan  hanya  pada  periode  sekarang  (Arsyad,  2011).  Terdapat  faktor-faktor  yang dapat menentukan peramalan biaya di masa mendatang (Arsyad, 2011), yaitu:
1.    Perubahan produktivitas faktor produksi
Adanya perubahan produktivitas faktor produksi seperti peningkatan kapasitas mesin produksi, akan dapat dijadikan dasar untuk meramalkan biaya produksi perusahaan di masa yang akan datang.
2.    Perubahan harga faktor (input) produksi
Adanya   perubahan   harga   faktor   (input)   produksi  seperti  peningkatan harga mesin produksi yang baru, juga dapat dijadikan dasar untuk meramalkan biaya produksi perusahaan di masa yang akan datang.
Berikut  ini  merupakan  contoh  yang  dapat  memperjelas  konsep  peramalan biaya, yaitu sebagai berikut:
Contoh
Diketahui:  
·   Fungsi biaya produksi pada interval minggu 1 sampai dengan minggu 10 adalah:  -7.841,6 + 5,872Q
·      Produksi produk di minggu 11 diperkirakan sebesar 11.000 unit
Hitung: Biaya produksi di minggu 11
Pembahasan:
Biaya produksi         = -7.841,6 + 5,872Q
 = -7.841,6 + 5,872 (11.000)
 = -7.841,6 + 64.592
 = 56.750,4
Berdasarkan  pada  perhitungan  di  atas,  maka  biaya  produksi  pada  minggu  ke  11 adalah diperkirakan sebesar 56.75
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Biaya memberikan peranan penting dalam proses pengambilan keputusan manajerial. Dengan demikian biaya dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi suatu barang atau jasa.
Biaya dapat terbagi menjadi beberapa macam, yaitu biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya eksplisit, biaya implisit, biaya kesempatan, biaya historis, biaya incremental, biaya relevan, biaya variabel dan biaya tetap.
 Dalam suatu perusahaan biaya yang digunakan dalam proses produksi tidak dapat keluar sembarangan. Setiap biaya yang keluar dapat mempengaruhi jumlah output suatu produksi. Analisis biaya produksi terbagi menjadi dua yaitu analisis biaya jangka pendek dan analisis jangka panjang.
Selain analisis biaya yang dikeluarkan, peramalan atas biaya juga sangat penting. Peramalan   biaya   diperlukan   apabila   keputusan-keputusan   yang   akan   kita ambil  mencakup  tingkat  biaya  untuk  periode-periode  yang  akan  datang. Terdapat  faktor-faktor  yang dapat menentukan peramalan biaya di masa mendatang, yaitu Perubahan produktivitas faktor produksi dan Perubahan harga faktor (input) produksi.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2011. Ekonomi Manajerial. BPFE-YOGYAKARTA
Arsyad, Lincolin. 2014. Ekonomi Manajerial. BPFE-YOGYAKARTA
Henry dan  Danang Sunyoto. 2011.  Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. CAPS Suki
Sukirno, Sardono. 1995.  Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Raja Grafindo Persada
sumber: contoh makalah artikel

HOTS PAYUDARA PERAWAN JANDA PAYUDARA HOTS STRATEGI X-TREME SEO AND BLACK HAT SEO STRATEGI X- TREME SEO DAN BLACK HAT SEO” STRATEGI X- TREME SEO DAN BLACK HAT SEO

STRATEGI X- TREME SEO DAN BLACK HAT SEO

STRATEGI X-TREME SEO AND BLACK HAT SEO

STRATEGI X-TREME SEO AND BLACK HAT SEO

............................................................................................................................................................ STRATEGI X-TREME SEO DAN BLACK HAT SEO senete backlink berkualitas

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "ANALISA DAN PERAMALAN BIAYA PRODUKSI"

Post a Comment

Blogger news